Minggu, 16 Oktober 2011

Blossom End Rot (BER) pada Tomat


oleh Carolyn J. Male


Blossom End Rot (BER) merupakan salah satu masalah yang paling umum terlihat pada tomat di awal musim tanam. BER merupakan kondisi fisiologis, bukan penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus. Oleh karena itu tidak dapat diobati, dan seperti yang saya akan jelaskan di bawah, sangat sulit, nyaris mustahil  untuk dicegah. 


BER tidak ada hubungannya dengan bunga (blossom), BER mengacu pada fakta bahwa ujung tomat yang berada pada bagian berlawanan dari tomat yang melekat di batang disebut ujung buah (stem end) adalah bagian bawah tomat, yang disebut ujung buah (blossom end). Anda sering dapat melihat sisa-sisa bunga yang melekat pada ujung itu ketika buah tomat terbentuk. Pada ujung buah kita bisa melihat area rata yang terlihat kasar, awalnya kecoklatan dan kemudian menghitam ketika buah membusuk. 


BER sering terjadi ketika penyiraman tidak merata, kekeringan, hujan deras, pupuk nitrogen yang berlebihan, pertumbuhan tanaman cepat atau pemangkasan akar selama penanaman, angin kencang dan perubahan suhu yang cepat. Jadi banyak kondisi berkaitan dengan BER. Namun pertumbuhan tanaman yang cepat dan pemupukan dengan nitrogen merupakan kondisi umum yang terlihat di awal musim tanam, dan saat itulah ketika sebagian besar kasus  BER terjadi. Kemudian BER biasanya menghilang.

BER terjadi karena kondisi yang
telah disebutkan di atas hanya menyatakan, Ca++ bergerak dari buah ke dalam vasculatur (batang) dari tanaman. Atau beberapa merasa bahwa Ca++ tidak pernah mencapai buah karena tanaman di bawah stres akibat permintaan untuk Ca++ melebihi pasokan. Rendahnya jumlah Ca++ merupakan penyebab BER. Tingkat transpirasi yang berlebihan (seperti berkeringat pada manusia) juga berkaitan dengan perpindahan Ca++. Dengan demikian tanaman secara keseluruhan TIDAK kekurangan Ca++, Ca++ hanya tidak sampai. Banyak buku dan artikel majalah memberitahu Anda bahwa dengan menambahkan Ca++ dalam bentuk kapur atau kulit telur misalnya, Anda dapat mencegah BER. Yang tampaknya TIDAK benar. Percobaan-percobaan lapangan di Universitas sejauh ini gagal menunjukkan bahwa BER dapat dicegah dengan penambahan Ca++. Cabe dan banyak tanaman Brassicaceae juga rentan terhadap BER dan juga ada beberapa literatur tentang BER dan Ca++ untuk tanaman-tanaman tersebut. Hasilnya sama penambahan Ca++ tidak mencegah BER.

Beberapa data menunjukkan dengan jelas bahwa penyemprotan daun dengan Ca++ tidak ada gunanya karena tidak akan sampai ke buah untuk melakukan perbaikan. Dan telah diketahui bahwa semprotan untuk buah yang dijual juga tidak berguna. Tidak ada molekul bisa menembus epidermis buah. Jika mereka berhasil menembusnya,  pikirkan apa yang akan terjadi pada buah saat hujan.

Tidak semua varietas tomat
terkena BER. Beberapa varietas tidak pernah terkena, yang lainnya parah. Ini tidak mengherankan karena pasti ada sedikit perbedaan fisiologis antara varietas. Ternyata hampir semua tomat di kebun, kecuali tomat cherry liar berada dalam genus dan spesies yang sama Lycopersicon Lycopersicum. Dan kita manusia semua dalam spesies yang sama, Homo sapiens, var.sapiens.... dan lihat betapa berbedanya fisiologi kita. Whoa!

Jadi BER merupakan suatu kondisi fisiologis, tidak dapat disembuhkan, dan data literatur terkini menunjukkan BER tidak dapat dicegah. Bagi kebanyakan orang BER terjadi pada beberapa varietas, tetapi tidak semua varietas tomat, biasanya terlihat di awal musim tanam dan kemudian menghilang. Akan menyenangkan untuk mengatakan bahwa Anda bahkan bisa menyiram secara merata, mencegah kekeringan dan hujan deras, memastikan pertumbuhan yang merata dan tidak cepat, dan tidak mengganggu akar dengan budidaya dangkal. Tapi secara praktis, saya pikir kita semua tahu bahwa itu hampir tidak mungkin. Jadi BER tidak pernah mengganggu saya, saya hanya mengabaikannya, dan BER berlalu seiring waktu.

Menambahkan Ca++
ke tanah yang kekurangan Ca++ masuk akal, tapi hanya sedikit tanah seperti itu. Dan jika tanah bersifat asam Ca++ tidak di serap dengan baik, tetapi penambahan Garam Epsom ke tanah dapat membantu penyerapan Ca++ di tanah asam tersebut.

Banyak orang menambahkan Ca++ dan kemudian melihat bahwa BER menghilang. Apa yang mereka tidak sadari bahwa BER akhirnya akan hilang juga, ketika musim terus berjalan. Itu karena ketika tanaman semakin besar lebih mampu menangani banyaknya stress yang dialami. Jadi Anda tidak bisa menghubungkan penambahan Ca++ terhadap menghilangnya BER. Universitas-universitas telah melakukan sangat banyak penelitian tentang ini karena BER merupakan masalah bernilai miliaran dolar dalam industri sayuran komersial.

Dari semua
stress tanaman yang bisa menimbulkan BER ada dua hal bisa di kendalikan pekebun rumahan yaitu pemupukan dan penyiraman. Artinya terlalu banyak pupuk bisa menyebabkan tanaman tumbuh terlalu cepat dan mungkin salah satu penyebab utama berkembangnya BER. Tanah terlalu kaya hara akan sama. Tanaman tumbuh melebihi kemampuan Ca++ untuk sampai ke buah.

Penggunaan mulsa untuk memastikan penyerapan air yang merata bisa dilakukan dan menurut pendapat saya salah satu dari 2 penyebab utama BER. BER biasanya tampak pada buah yang masih muda tetapi juga bisa  muncul pada buah sudah berwarna hijau tua. Kekurangan Ca++ hanya terjadi pada ujung buah dan menyebabkan kerusakan jaringan yang menyebabkan lesi keabu-abuan/kehitaman muncul. Kadang-kadang lesi terbuka sehingga jamur dan bakteri masuk yang menyebabkan busuk dan juga munculnya pertumbuhan jamur di atas dan di dalam lesi. 

Petik saja setiap buah yang terkena BER dan buah selanjutnya akan matang dengan gajala BER yang berkurang.

Banyak buku, artikel majalah dan website masih mengatakan untuk menambahkan Ca++ seperti kapur, kulit telur, dll dan tampaknya tidak menyadari semua penelitian yang telah dilakukan dalam 20 tahun terakhir. Tapi banyak buku, artikel majalah, sekarang berbagi informasi baru tentang penambahan Ca++ tidak mampu mencegah atau menyembuhkan BER kecuali dalam situasi yang langka pada tanah yang rendah Ca++  atau tanah yang asam. 

Saya rasa akan membutuhkan waktu satu generasi lagi agar informasi yang tepat ada di mana-mana. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya bisa memberitahu Anda bahwa akan ada orang yang akan sangat marah ketika mereka membaca informasi semacam ini karena mereka percaya sebaliknya. Jadi biarlah Penambahan jumlah Ca++ dalam jumlah sedang tidaklah berbahaya, tetapi saya sangat ingin agar orang-orang harus tahu apa yang terjadi di masa lalu dan penelitian terbaru mengenai BER dan Ca++. 

Carolyn

NY, Zone 4/5


Carolyn J. Male, Ph.D.,  pensiun sebagai profesor mikrobiologi dari College of Saint Rose di Albany, New York. Dia adalah suara utama pada beberapa forum tomat dan forum lainnya di  internet.  Artikelnya telah muncul dalam Kitchen Gardening, The American Cottage Gardener, dan The Historical Gardener. Dia adalah penulis buku berjudul, "100 Heirloom Tomatoes for the American Garden". Dr. Male dengan ilmiah dan penuh kasih telah menanam lebih dari seribu varietas tomat yang berbeda di kebun  zona limanya  di Upstate New York.

Note : You can see the original article here

Selasa, 11 Oktober 2011

Kucai

Kucai atau yang dikenal sebagai Chinese garlic chives merupakan keluarga bawang yang banyak digunakan dalam kuliner Cina karena memiliki aroma yang khas dan mengundang selera. Namun banyak juga kuliner Indonesia yang menggunakan kucai. Karena memang aromanya sangat mirip dengan bawang putih.

Saya cukup sering menggunakan kucai ini tapi kalau beli di pasar tradisional biasanya dalam ikatan besar sekitar setengah kilo dan kalau beli di supermarket ikatannya kecil tapi harganya mahal. Kalau orang yang berhitung secara ekonomi seperti saya rasanya kok rugi tapi kalau beli di pasar tradisional tidak akan habis alias akan busuk di kulkas karena memang tidak tahan lama.

Kebetulan ada yang memberi tanamannya beberapa batang jadi dicoba deh ditanam dalam pot ukuran tiga puluh siapa tau bisa panen kucai secara rutin, toh butuhnya juga enggak terlalu banyak. Lumayan buat tambahan koleksi di kebun atapku.


Tanaman kucai yang ada dibagi ke tiga pot ukuran 30 masing ditaruh sekitar 5 sampai 7 tujuh batang kucai karena akan cepat bertambah banyak dengan  membentuk tunas baru.


Kucai akan bertambah banyak seperti ini tanpa kita harus berusaha terlalu keras karena tanamannya ternyata tidak manja dan bebas serangan hama. Mungkin hama tidak terlalu suka aromanya.


Inilah salah satu kelebihan kucai kalau kita perlu tinggal iris dua atau tiga senti di atas batang bawah dan si kucai akan tetap hidup serta bekas potongan akan terus tumbuh membentuk daun baru yang kelak bisa kita gunakan lagi. Jadi bisa dikatakan tanaman yang tidak akan pernah habis selama kita merawatnya. Tanaman yang layak banget kita tanam dan bermanfaat.


Sabtu, 01 Oktober 2011

Penyemaian dengan Kapas

Saya sering memakai metode ini untuk menyemai bibit dalam jumlah sedikit, sehingga lebih efektif dan gampang diketahui bibit yang hidup sehingga lebih mudah memastikan jumlah yang bisa ditanam. Germinasi juga terhitung lebih cepat dengan metode penyemaian di tanah. Prinsipnya sama seperti menanam kacang hijau di kapas jaman SD dulu.


Saya memakai kapas kotak seperti di atas karena adanya di rumah cuman itu doang. Kalau mau pakai jenis kapas lain juga tidak masalah, tidak ada aturan baku kok jadi kita harus kreatif dengan apa yang kita punya.  


Saya rencana akan menaruh satu benih disetiap potongan kapas biar enggak repot misah-misahin akarnya. Setiap kapas aku bagi empat jadi bisa untuk empat benih. 


Setelah selesai di potong tinggal diatur ditempatnya, aku pakai kotak sabun jaman dulu kebetulan ada di rumah dan sudah tidak dipakai lagi. 


Ada keuntungannya juga kalau pakai ini soalnya jadi ada lubang pembuangan air kalau airnya berlebihan dan ada tutupnya sehingga kelembapannya tetap terjaga, jadi tingkat keberhasilan germinasinya bisa lebih tinggi.  


Setelah selesai di susun di tempatnya tinggal basahi kapas dengan air, tapi jangan sampai tergenang takutnya nanti benih bisa busuk dan bau.  


Setelah itu tinggal menaruh bibit yang rencananya akan di tanam di atas kapas. Setelah itu tinggal tinggal menunggu sampai benih berkecambah dan siap di pindahkan ke pot yang lebih besar. 


Tinggal tutup kotak sabunnya dan taruh di tempat yang aman. Jangan lupa untuk mengeceknya sehari sekali untuk menambah air dan mengecek pertumbuhannya. Jika sudah berkecambah cepat-cepat buka tutupnya supaya si kecambah tidak leggy (kurus dan panjang) dan sudah bisa dipindahkan ke pot kecil.
Gimana gampang kan ayo dicoba!.

Kamis, 25 Agustus 2011

Zucchini Black Beauty

Sebenarnya saya pernah menanam labu dari bibit yang selamat dari proses pengomposan tapi kayanya tidak cocok kalau ditanam di ember atau pot, karena tanamannya besar banget dan ngerambat kemana-mana. Akhirnya dicabut sebelum berbuah karena tanamannya kurus dan tampaknya tidak menjanjikan.

Akhirnya mencoba nanam zucini yang merupakan labu tipe bush jadi gak bakalan ngerambat kemana-mana dan panennya lebih cepat, karena yang diambil adalah labu mudanya. Pertama semai dulu labunya di pot kecil (satu labu satu pot), potku ukuran 15. Setelah muncul 2 daun sejati aku pindah ke ember besar.


Pertumbuhannya terhitung cepat, mungkin karena tanamannya besar dan rakus hara. Ini waktu memindahkan ke ember, menaruh tanamannya terlalu pinggir jadi labunya tumbuh di pinggir ember. Tanahnya tidak terlalu penuh karena nanti ditambah seiring pertumbuhan tanaman agar akarnya lebih dalam.


Terlihatkan kalau akhirnya tanahnya ditambah juga sampai penuh. Plus dikasih penyangga karena dia tumbuh di pinggir, takut rubuh ke samping.


Kalau di lihat dari atas tanamannya kelihatan sehat banget dan hijau. Tapi hati-hati di pinggir daunnya ada duri kecil, aku kalau kena suka merah-merah . 


Sudah mulai berbunga, yang kecil dibawah cuma ada bunganya saja itu bunga jantan, sedangkan yang ada buah dibawahnya bunga betina. Bunga betina fungsinya untuk menyerbuki si betina, jadi begitu bunga jantan mekar biasanya saya petik dan dibikin tempura.


Ini dia si bunga betina mulai mekar kalau mau bibitnya untuk ditanam lagi, silangkan dengan bunga jantan. Cukup pegang putik bunga jantan dan oleskan ke  bunga putik betina dan dalam beberapa jam si bunga betina akan menutup kembali.


Pertumbuhan buahnya lumayan cepat, saya saja sempat kaget saking cepetnya. Ukurannya udah pas untuk dimasak (apa udah kegedean ya?) pokoknya ini ukurannya udah lebih besar dari pada ukuran yang biasanya di jual di pasar. Biasanya bisa ditumis di iris tipis atau segede korek api. Ada yang suka di iris tipis memanjang buat di bikin ayam gulung atau lasagna. 

Selasa, 05 Juli 2011

Tomat Pink Brandywine

Tomat ini sangat terkenal di USA karena rasanya yang sangat enak dan biasanya dijadikan acuan rasa tomat yang enak. Pink Brandywine atau yang biasanya disebut Brandywine saja merupakan jenis tomat indeterminate dan buahnya berjenis beefsteak. 

Ada banyak Brandywine dipasaran tapi brandywine buahnya harus berwarna pink dan daunnya harus potato leaf alias berdaun seperti kentang. Tapi ada juga red brandywine yang daunnya seperti daun tomat biasa dan buahnya lebih kecil serta berwarna merah. 


Saya jadi penasaran juga bagaimana rasanya, walaupun minat terbesarku adalah tomat cherry. Pada waktu menyemai tomat ini penyakitan pada awalnya, mungkin media tanamnya kurang steril karena medianya beli jadi, saya harus rajin memetik daunnya yang sakit jadi perkembangannya agak lambat. 



Yang merupakan kejutan terbesar adalah bentuk daunnya ternyata tidak seperti daun tomat pada umumnya, tapi daunnya unik seperti daun kentang. Awalnya tanamannya lumayan lemah dan aku ragu bisa selamat apa tidak.Kelihatan kan betapa menyedihkannya si tomat pada gambar diatas. 


Dalam waktu seminggu entah karena cuaca sudah mulai panas atau tanaman mulai beradaptasi, kondisi si brandywine sudah lumayan membaik dan tampaknya bakalan selamat nih. Mudah-mudahan tidak hujan terus biar tidak tambah penyakitan.


Belum ada penyakit sejauh ini dan siap-siap dipindahin ke tempat yang lebih besar karena pot ini pasti bakalan kekecilan buat tomat ini.


Ini dia si brandywine di tempat baru di polibek seukuran ember besar, biar maksimal ruang tumbuhnya walaupun di tanah pasti lebih baik. Tadinya mau dicoba modifikasi ala french fruning 3 dengan delapan batang utama, karena teman berkebunku berkata produktivitasnya tidak terlalu tinggi. Begitu cabang baru sudah delapan sama bapakku di potong jadi tinggal 4 batang utama. Apa hendak di kata mau ngomel juga gak bisa, orang tua :).


Ini dia calon bakal buah mudah-mudahan selamat sampai buahnya matang, syukur-syukur kalau dapat panen melimpah. Soalnya akhir-akhir ini daunnya suka kering dan coklat, gejala penyakit kayanya.


Bentuk  buah seperti ini biasanya disebut oblete buahnya agak gepeng tidak seperti tomat di pasar yang bulat atau lonjong. Can't wait to taste it!.


Adik saya suka menyebut buah yang ini sebagai tomat babi, kalau liat gambar diatas, Anda pasti tahu alasannya kenapa dinamai seperti itu.


Ini dia perbandingan ukuran buahnya dengan koin 500, lumayan besar buahnya kira-kira 500 gram sebiji kayanya, tinggal menunggu matang.


Sebenarnya gambar buah kedua yang bergaris-garis membuat saya bertanya-tanya apakah benih ini murni atau telah terjadi kawin silang yang tak di harapkan. Tapi walaupun tidak murni melihat ukuran tomat yang dihasilkan sudah cukup senang.


Di foto ini garisnya lebih jelas tapi di tomat sebelahnya gak ada garisnya, bingung?. Nanti saya tanya sama ahlinya.


Ini dia si pink sudah matang dan siap untuk dinikmati, ini bukan yang buah garis-garis itu tapi yang disebelahnya.


Ini penampakan dari atasnya, agak jelek akibat hujan yang terus menerus melanda Bandung tercinta. Tapi rasanya tidak dipengaruhi sama pecahnya buah hanya tidak bisa disimpan saja, harus langsung dimakan.


Rasanya lebih segar dari tomat biasa, agak asam walaupun tadinya saya berharap rasanya manis. Kalau dibikin sambel enak.


Dimakan segar juga OK, kalau dilihat ukurannya kalau di bikin burger raksasa cocok banget dan rasanya pasti lebih enak karena ada rasa asam segar. Saya masih kurang berhasil menanamnya karena hasil panennya sedikit, mudahan penanaman selanjutnya lebih sukses.

Senin, 04 Juli 2011

Tomat Cherry Zima


Saya medapatkan bibitnya dari salah satu teman berkebunku di USA. Dia mendapatkan bibitnya dari tomat cherry Zima di supermarket, karena setahu saya  bibitnya tidak dijual secara komersial, biasanya langsung ke petani komersial berskala besar dan dengan perjanjian khusus, jadi tidak akan di jual eceran seperti benih pada umumnya. Temanku itu menyimpan benih dari buah yang ia beli karena ia suka rasanya dan membaginya dengan beberapa orang, termasuk saya (Tracy Thanks!). Ternyata tumbuh gede banget dan produktif. Kalau enggak percaya lihat saja foto-fotonya di bawah ini.

Ada yang bentuk bunganya aneh

Aneh juga sebenarnya ada yang di ujung bunganya tumbuh cabang lagi, dan ada bunganya pula, dan berkembang jadi kelihatannya agak aneh, ada yang tahu soal fenomena ini? jadi penasaran sama pedigreenya.


Kebanyakan bunganya normal seperti gambar diatas. Bunganya lumayan banyak yang berarti bakalan banyak juga buahnya. Senang sekali melihat melihatnya. 


Lihatkan bunganya banyak sekali dalam satu tangkai, jadi bisa berharap bakal dapat banyak panennya. Memandangnya saja rasanya sudah senang.


Ini dia beberapa calon buah enggak tahu nanti jadinya warna apa, tapi aslinya warna buahnya orange, tapi dengar-dengar warna orange itu resesif jadi ada kemungkinan bakal dapat buah warna merah, just wait and see..... 


Ini tangkai buah pertama, yang paling besar buahnya saat ini dan terlihat jelas kalau bentuknya seperti buah anggur, karena tomat cherry ini memang bentuknya tidak bulat. Katanya rasanya lumayan enak. 


Sebagian besar bentuk tangkai buah seperti ini, jadi terlihat betapa produktifnya tomat ini, sepertinya tidak akan sia-sia kalau di dehibridisasi kalau memang benih F1 tapi kalau dapat warna buahnya orange berarti benih OP yang berarti dapat benih stabil dan tidak usah capek-capek mengdehibridasasi.


Ini dia penampakan tanaman secara keseluruhan tapi bagian atasnya tidak terfoto karena tomatnya jauh lebih tinggi dari aku dan silau jadi kalau di foto tidak jelas. Tomat ini pola tumbuhnya indeterminate jadi pasti bakalan gede banget.


Akhirnya masa penantian selesai juga Si Zima akhirnya buahnya matang juga, rasanya lumayan manis. Kebanyakan buahnya habis dicamil sambil  dipandangi, enggak tahan lihatnya apalagi ini tomat cherry orange pertamaku. Tangan udah gatal ingin memetik dan lidah sudah sangat ingin mencicipi. Kalau sudah seperti ini otak harus mengalah he..he..he..  


Sampai saat ini Zima merupakan tomat cherryku yang buahnya paling banyak, paling produktif, paling besar dan bentuk buahnya kaya anggur. Buatku lumayan unik, bandel dan layak ditanam lagi.


Seperti kalian ketahui Zima ini merupakan tomat cherry yang benihnya diperoleh dari tomat supermarket, yang kemungkinan besar hybrid (F1) tapi karena hasil panen buahnya orange dan tidak ada segregasi buah menjadi merah. Jadi besar kemungkinan ini merupakan benih OP karena temanku yang menanamnya juga dapat hasil yang sama.


Di USA nama Zima merupakan merek dagang dari salah satu supplier besar tomat di sana jadi bisa saja ini merupakan tomat OP yang mereka komersialisasikan atau tomat hybrid yang telah di dehibridasasikan. Apapun itu saya dengan semangat 45 menyimpan benihnya.


Tomat ini akan terasa manis kalau telah cukup matang dan berwarna orange gelap dan bagian dalam berwarna kemerahan. Jika masih berwarna orange muda bagian dalam cenderung masih berwarna hijau sehingga agak asam.


Saya juga awalnya bingung menentukan tingkat kematangan yang pas, bagi saya ini penting karena akan menentukan rasa.Untuk di makan segar saya lebih suka tomat yang manis, jadi semakin manis semakin enak.


Kalau warnanya seperti ini berarti matangnya pas dan siap untuk di makan. Tomat ini sebagian besar habis dicamil dan kadang enggak terasa sudah menghabiskan semangkok kecil. Tapi no guilty feeling walau makan banyak karena sehat, enak, bebas pestisida dan fresh from the vine. Nothing beat that's!.

Happy Gardening Anyone!. 

Minggu, 12 Juni 2011

Terong Telunjuk alias Terong Medan

Anda tahu kenapa terong ini dinamai terong telunjuk, karena ukurannya memang kecil sekali jika dibandingkan terong biasa. Kalau beli sekilo dapatnya banyak. Orang rumah suka banget sama terong ini apalagi kalau disantan sama udang atau dibuat tauco. Di Bandung masih jarang yang jual cuma ada di pasar Andir kalau lagi hoki. Di supermarket juga suka ada tapi harganya jadi mahal banget. Jadi setelah minta bibitnya sama oma di medan sana, mulailah ditanam.


Pertama semai dulu bibitnya sampai menghasilkan 4 atau 5 daun sejati, yang artinya sudah siap untuk dipindahkan ke tempat permanen untuk pertumbuhannya nanti. Berhubung dulu belum punya seedling tray dan pot kecil cuma sedikit maka disemai saja di wadah yang ada, manfaatkan saja apa yang ada. Jangan lupa lubangi bawahnya untuk membuang kelebihan air.


Ini dia si terung di pot permanennya di ember besar mudah-mudahan bisa selamat sampai menghasilkan buah yang bisa di masak. Terong cukup mudah untuk di tanam dan tidak terlalu manja seperti tomat yang rawan penyakit di musim hujan.


Ini dia penampakan individualnya, rasanya daunnya terlalu lebar mungkin karena  pupuknya terlalu banyak. Soalnya makin lebar daunnya makin rentan ada hama bersembunyi di bawah daunnya. Tapi senang juga kalau tanamannya kelihatan gede gini.


Tanamannya lumayan gede sampai akhirnya di tebang dan di biarkan tunas baru tumbuh. Karena tanaman aslinya jadinya terlalu besar dan buahnya sedikit, akibat daun terlalu lebar itu emang jadi ada hama yang bersarang di sana.


Bunga berwarna ungu lumayan cantik tapi anginnya kencang banget jadi gak ada yang masih utuh bunganya waktu di foto. Yang penting masih bisa panen apalah arti bunga cantik selama mendapatkan panen terong yang melimpah.


Ini dia si calon buah kelihatan bakalan sekecil apa. Liatkan bintik hitam di belakang daunnya, itu dia si pendatang tak diundang. Cuman ditangani pakai air sabun yang diencerkan (1sdm dengan tiga liter air, jangan terlalu pekat nanti kalau jatuh ke media tanam, mengganggu mikroba tanah dan cacing). Ada sedikit hama tidak apa-apa yang penting terong ini terus bisa berbuah dan tidak pakai pestisida. 

Tanaman ini lumayan bikin atapku asri karena tanamannya lumayan gede apalagi sebelum ditebang. Makin banyak saja yang bisa aku pelajari setiap kali mencoba tanaman baru karena masing-masing punya ciri khas yang unik.

Happy Gardening Anyone!.